Fulltime: Jepang 3 - 2 Qatar
(komentator Arabnya kelewat berisik)
Pertandingan perempat final AFC Cup semalam ngga gue kira akan menjadi sangat dramatis. Jepang melawan Qatar. Oke, di atas kertas Jepang unggul kualitas permainan dibandingkan dengan lawannya Qatar, yang merupakan tuan rumah. Meskipun faktor dukungan tuan rumah udah gue perhitungkan tetap jauh kualitas antara Jepang dan Qatar ini. Easy win istilahnya. Tetapi ternyata sepakbola itu ngga bisa ditebak hasil akhirnya. Kesalahan lini belakang Jepang dalam memasang jebakan offside ditambah dengan goalkeeping error dari Kawashima membuat Qatar unggul 0 - 1. Damn. Kontroversial nih, seluruh pemain jepang hingga staff mempertanyakan keputusan wasit. Ternyata setelah diputar bagaimana proses gol yang dicetak oleh Sebastian Suria tidak offside, keterlambatan Inoha dalam menarik garis offside yang membuat striker Qatar itu dalam posisi onside. Tipis.
Kebiasaan buruk dari tim unggulan yang terlalu santai bermain. Untungnya Jepang tidak panik dan bermain seperti biasanya. Mampu mengendalikan ritme permainan dengan operan satu duanya yang cepat. Tidak lama, umpan dari Honda mampu diteruskan dengan baik oleh Okazaki (yang menurut gue striker paling berbakat di AFC Cup kali ini) yang berhasil memperdayai kiper Qatar sama dengan cara dia melalukan gol pertama ke gawang Arab Saudi dan diselesaikan dengan sundulan Shinji Kagawa. Yes !! 1-1. Ini seru nih, Jepang berhasil comeback dan kayaknya babak kedua bakal santai. Sampai halftime skor tetap bertahan 1-1.
Priiitt!! Kick-off babak kedua. Baru berjalan beberapa menit Yoshida, bek tengah dari Jepang mendapat kartu kuning untuk foulnya yang sebenarnya biasa saja. Ini wasit untungnya ngga memimpin pertandingan di ISL, bisa kena kartu merah semua. Agak berat sebelah memang kepemimpinan wasit pertandingan kali ini. Mulai memasuki menit ke 60 Yoshida lagi-lagi melakukan pelanggaran dan kartu kuning kedua. Gue kayak "tailah, dejavu gini". Sama seperti pertandingan kedua di grup melawan Suriah, dimana setelah berada diatas angin Jepang kembali mendapati keputusan wasit yang merugikan. Tendangan bebas kemudian diambil oleh Fabio Cesar dan untuk kedua kalinya Kawashima melakukan kesalahan. Anjir, lengkap banget. Kartu merah dan langsung tertinggal 2 - 1 akibat kesalahan antisipasi kiper. (timnas Qatar banyak pemain "sewaan". Cemen.)
Nah, menurut gue setelah unggul pemain dan skor, Qatar justru melakukan kesalahan fatal. Mereka memasang defensive line yang terlalu dalam dan membiarkan Jepang "mengambil nafas". Jika ada yang ingat bagaimana Barcelona yang menang dari Chelsea di Stamford Bridge pada tahun 2008/2009 dengan 10 orang dan tendangan terakhir dari Iniesta yang dramatis. Aura pertandingan ini pun sama seperti itu. Untuk kedua kalinya Shinji Kagawa, rising star Bundesliga ini berhasil menjebol gawang Qatar. Yes,adrenaline rush!! seru abis. Setelah gol kedua itu gue kira Jepang akan memilih bertahan setelah berhasil menyamakan skor. Ternyata tidak, terlihat Hasebe, Honda dan Kagawa sering melakukan pressing ke daerah pertahanan Qatar. Gila.
Dan saat mulai memasuki menit-menit akhir pertandingan Jepang justru berhasil membalikkan keadaan. Kagawa hampir berhasil melakukan hattrick setelah berhasil membawa bola melewati kiper Qatar sayangnya dia ditackle oleh pemain belakang Qatar (seharusnya minimal diberikan kartu kuning) dan bola jatuh di kaki Inoha yang tanpa pikir panjang mencetak gol kemenangan bagi negaranya. Inoha membuat pendukung tuan rumah terdiam. Jepang berhasil menang dengan 10 orang dalam 30 menit terakhir. Nice game, excellent game for Zaccheroni's. Thats how football should be played. Thats bushido, the way of the samurai. Never give up. Keep going until the last whistle. Applause for Japanese, after final minute equalizer goal against Jordan then 2-1 win against Suriah with 10 men and still they fought so hard to get this dramatic win against the host. What a game. I wonder, when Indonesia will be like this..
Post sebelumnya:
http://degradablethoughts.blogspot.com/2011/01/bushido-way-of-blue-samurai.html
(komentator Arabnya kelewat berisik)
Bushido, kode etik yang digunakan sebagai pedoman bagi samurai dalam menjalani hidupnya. Dalam bushido, seorang samurai sudah seharusnya bersikap ksatria. Rela berjuang sampai titik darah penghabisan demi negara bahkan jika itu berarti mati. Dalam dunia modern samurai hanya tinggal cerita sejarah kini samurai yang ada hanyalah julukan bagi timnas sepakbola Jepang, meski begitu jiwa samurai yang ada dalam kesebelasan timnas Jepang tidak kalah hebatnya dengan leluhur mereka terdahulu.
Pertandingan perempat final AFC Cup semalam ngga gue kira akan menjadi sangat dramatis. Jepang melawan Qatar. Oke, di atas kertas Jepang unggul kualitas permainan dibandingkan dengan lawannya Qatar, yang merupakan tuan rumah. Meskipun faktor dukungan tuan rumah udah gue perhitungkan tetap jauh kualitas antara Jepang dan Qatar ini. Easy win istilahnya. Tetapi ternyata sepakbola itu ngga bisa ditebak hasil akhirnya. Kesalahan lini belakang Jepang dalam memasang jebakan offside ditambah dengan goalkeeping error dari Kawashima membuat Qatar unggul 0 - 1. Damn. Kontroversial nih, seluruh pemain jepang hingga staff mempertanyakan keputusan wasit. Ternyata setelah diputar bagaimana proses gol yang dicetak oleh Sebastian Suria tidak offside, keterlambatan Inoha dalam menarik garis offside yang membuat striker Qatar itu dalam posisi onside. Tipis.
Kebiasaan buruk dari tim unggulan yang terlalu santai bermain. Untungnya Jepang tidak panik dan bermain seperti biasanya. Mampu mengendalikan ritme permainan dengan operan satu duanya yang cepat. Tidak lama, umpan dari Honda mampu diteruskan dengan baik oleh Okazaki (yang menurut gue striker paling berbakat di AFC Cup kali ini) yang berhasil memperdayai kiper Qatar sama dengan cara dia melalukan gol pertama ke gawang Arab Saudi dan diselesaikan dengan sundulan Shinji Kagawa. Yes !! 1-1. Ini seru nih, Jepang berhasil comeback dan kayaknya babak kedua bakal santai. Sampai halftime skor tetap bertahan 1-1.
Priiitt!! Kick-off babak kedua. Baru berjalan beberapa menit Yoshida, bek tengah dari Jepang mendapat kartu kuning untuk foulnya yang sebenarnya biasa saja. Ini wasit untungnya ngga memimpin pertandingan di ISL, bisa kena kartu merah semua. Agak berat sebelah memang kepemimpinan wasit pertandingan kali ini. Mulai memasuki menit ke 60 Yoshida lagi-lagi melakukan pelanggaran dan kartu kuning kedua. Gue kayak "tailah, dejavu gini". Sama seperti pertandingan kedua di grup melawan Suriah, dimana setelah berada diatas angin Jepang kembali mendapati keputusan wasit yang merugikan. Tendangan bebas kemudian diambil oleh Fabio Cesar dan untuk kedua kalinya Kawashima melakukan kesalahan. Anjir, lengkap banget. Kartu merah dan langsung tertinggal 2 - 1 akibat kesalahan antisipasi kiper. (timnas Qatar banyak pemain "sewaan". Cemen.)
Nah, menurut gue setelah unggul pemain dan skor, Qatar justru melakukan kesalahan fatal. Mereka memasang defensive line yang terlalu dalam dan membiarkan Jepang "mengambil nafas". Jika ada yang ingat bagaimana Barcelona yang menang dari Chelsea di Stamford Bridge pada tahun 2008/2009 dengan 10 orang dan tendangan terakhir dari Iniesta yang dramatis. Aura pertandingan ini pun sama seperti itu. Untuk kedua kalinya Shinji Kagawa, rising star Bundesliga ini berhasil menjebol gawang Qatar. Yes,adrenaline rush!! seru abis. Setelah gol kedua itu gue kira Jepang akan memilih bertahan setelah berhasil menyamakan skor. Ternyata tidak, terlihat Hasebe, Honda dan Kagawa sering melakukan pressing ke daerah pertahanan Qatar. Gila.
Dan saat mulai memasuki menit-menit akhir pertandingan Jepang justru berhasil membalikkan keadaan. Kagawa hampir berhasil melakukan hattrick setelah berhasil membawa bola melewati kiper Qatar sayangnya dia ditackle oleh pemain belakang Qatar (seharusnya minimal diberikan kartu kuning) dan bola jatuh di kaki Inoha yang tanpa pikir panjang mencetak gol kemenangan bagi negaranya. Inoha membuat pendukung tuan rumah terdiam. Jepang berhasil menang dengan 10 orang dalam 30 menit terakhir. Nice game, excellent game for Zaccheroni's. Thats how football should be played. Thats bushido, the way of the samurai. Never give up. Keep going until the last whistle. Applause for Japanese, after final minute equalizer goal against Jordan then 2-1 win against Suriah with 10 men and still they fought so hard to get this dramatic win against the host. What a game. I wonder, when Indonesia will be like this..
Post sebelumnya:
http://degradablethoughts.blogspot.com/2011/01/bushido-way-of-blue-samurai.html
No comments:
Post a Comment