Thursday, 28 February 2013

Rafa Who?

Pardon, did you say something?
Artikel ini mengenai tanggapan atas komentar Rafael Bernitez terhadap suporter dan manajemen Chelsea. Lengkapnya bisa dilihat di sini.

Sunday, 10 February 2013

Nasib City Bergantung Pada United


Waiting for Mou?


Kekalahan pada Sabtu (9/2) membuat jarak antara Manchester United dan Manchester City melebar hingga 9 poin. Sekali lagi pertanyaan yang muncul sanggupkah Mancini membawa Manchester City mempertahankan gelar juara?

Saat artikel ini ditulis pertandingan antara Manchester United dan Everton belum dimulai, masih segar di ingatan bagaimana jarak 8 poin musim lalu justru menjadi beban bermula dengan seri 4-4 melawan Everton. Jika MU menang maka melebar menjadi 12 poin, bisa dibilang ejakulasi dini dan bila United kalah jarak 9 poin bukan hal yang tidak mungkin terkejar, namun dengan syarat tertentu.

Musim lalu memang dramatis, penantian 33 tahun City akhirnya terbayar seperti layaknya adegan ending di film Hollywood tetapi yang harus diperhatikan adalah sesuatu yang instan (gelontoran £481,3 juta) tidak akan bertahan lama. Hasil kalah 3-1 dari Southampton seperti mengukuhkan hal tersebut.

Inilah skenario yang harus terjadi andai City menjadi juara. Menurut sejarah EPL, poin terendah yang pernah di dapat tim untuk mengangkat trofi juara Inggris adalah 78. Kejadian ini hanya terjadi 1 kali, di musim 97/98, dimana Arsenal berada di tempat teratas dengan catatan menang 23 seri 9 dan kalah 6. Itu adalah batasan yang tidak boleh dilewati City yang sampai pekan 26 ini menang 15 seri 8 dan kalah 3, secara statistik kita bicara mengenai 10 poin cadangan untuk setidaknya menyamai rekor poin juara terendah tersebut, itu pun seperti sulitnya seperti berharap Jakarta bebas banjir.

Jika melihat poin Manchester City pada musim 2011-2012, Anda menyadari masa itu City menampilkan performa luar biasa bahkan yang terbaik sepanjang sejarah klub biru Manchester tersebut di liga Inggris. Dapat disimpulkan agar gelar tersebut tidak pindah tangan ke tetangga mereka maka Man.City harus bermain lebih baik dari musim lalu di sisa 12 pertandingan ke depan.

Dari sisa pertandingan City 5 di antaranya harus berhadapan dengan 7 besar Liga Inggris (kecuali diri mereka sendiri dan Arsenal), diawali menjamu Chelsea pekan depan, lalu sisanya bertandang ke Old Trafford, Goodison Park, White Hart Lane dan Liberty Stadium dimana mereka harus meraih poin maksimum. Berbeda dengan City, United bermain melawan 5 dari 7 tim tersebut (termasuk Everton) lebih banyak di kandang dan hanya menyisakan 1 partai tandang di Emirates.

Manchester United
Manchester City

Statistik di atas berawal sejak era Sheikh Mansour, terlihat ketika City juara perolehan poin hingga pekan 19 mereka lebih tinggi dari United, itu satu hal yang kita semua kini tidak terjadi dan rekor poin pergantian tahun United juga sama sekali tidak membantu meringankan beban City. Selain itu selisih gol yang musim lalu menjadi keunggulan City dari United tidak terulang lagi di musim ini, perbedaan cukup signifikan terdapat di lini depan terlihat saat musim lalu di pekan 26 City berhasil membuat 67 gol hanya 19 kemasukan menghasilkan selisih 48 gol dan musim ini hanya berselisih 24 dari 48 gol dan 24 kebobolan.

Tetapi jika ini bisa menimbulkan harapan fans City, konsentrasi United masih terpecah karena harus berlaga di UCL selain itu Everton terbukti merupakan tim yang sulit dikalahkan United dan, ini yang terpenting, bola itu bundar atau kalimat yang terakhir ini seperti terdengar putus asa?  Mungkin coba lagi musim depan kalau begitu.

Sunday, 3 February 2013

Setelah Ba Sambutlah Sissoko

Newcastle's new boy

Jika Anda diajak bertaruh antara untuk menebak pemenang antara juara Championship 2010 dan juara UCL 2012, kemungkinan besar taruhan Anda berada di tangan juara Eropa, jangan takut, Anda belum gila.

Bertanding melawan Chelsea, keadaan Newcastle tidak begitu baik, lihat saja catatan semusim 2011/2012 ketika bermain sampai pekan 24 mereka berada di peringkat 5 dan sebelum menyelesaikan pertandingan ini Magpies bertengger di urutan 15, jauh dari penampilan musim lalu. Tetapi siapa kira pertandingan ini akan menjadi begitu menghibur.

Hanya menang 1 dari 6 pertandingan terakhir di Liga Inggris mengumpulkan 3 dari kemungkinan 18 poin dan hanya berjarak 4 poin dari zona degradasi, manajemen pun mengambil langkah cepat untuk memperbaiki peringkat dibutuhkan dengan mendatangkan legiun Perancis sebagai tim gawat darurat terdiri dari 5 pemain dengan total transfer € 21,2 juta.

Ketika Demba Ba yang hingga tengah musim telah mencetak 13 dari 25 gol Newcastle dilepas ke Chelsea maka pengganti pun diperlukan karena di lini depan selain Cisse (5 gol) hanya ada nama Ameobi (1) sebagai pencetak gol dan beruntung salah satu amunisi terbaru Newscastle bernama Moussa Sissoko, bintang pertandingan kali ini dengan rating 8,9 versi whoscored.

Secara postur tubuh, antara Ba dan Sissoko tidak jauh berbeda, dilihat dari tinggi badan Ba (189) dan Sissoko (187) hanya berbeda 2 cm. Memang Sissoko baru bermain 2 pertandingan tapi peranannya krusial dilihat dari persentase golnya 100% (2 dari 2) dan memiliki akurasi operan 80% berbanding dengan 78,3% milik Ba. Posisi Sissoko yang mengisi celah di belakang Cisse membuat perannya lebih all round juga memungkinkan dia memberi 1 assist (50%) sedangkan Ba tidak pernah, dilihat dari perbandingan duel udaranya dengan Ba yang menempati posisi ujung tombak tidak jauh berbeda dari angka rata-rata 2,5:2,9.

Di babak pertama selain Ba cedera dan gol Gutierrez yang melompat praktis tanpa hadangan berarti semua aksi lain terjadi di babak kedua. Kita melihat harapan setelah Torres tampil dan angin bertiup segar bagi tim Rafa Benitez setelah comeback berkat 2 gol fantastis ala PES dari Lampard juga Matta, Anda dapat merasakan adanya adrenalin rush di kubu The Blues dan jika prosesi gol tersebut tidak membuat Anda bersemangat maka Anda diwajibkan konsultasi ke On Klinik.

Namun seperti Chelsea yang berhasil menang di Camp Nou silam, tidak ada yang mengira mental pemain Newcastle akan sanggup bertahan bahkan balik melawan. Pertandingan sempat memanas antara Cisse dan Cole juga Pardew dan Benitez. Sejak skor 1-2 lini tengah kedua tim menjadi sedikit sekali mendapat bola, Newcastle memanfaatkan umpan-umpan direct yang ternyata ampuh, kedua bek sayap Chelsea kelimpungan menghadapi kecepatan pemain Gouffran juga Sissoko hingga akhirnya kurang dari 5 menit sebelum peluit ditiup andalan baru Newcastle ini membuat saya menonton pria bergelambir loncat-loncat kegirangan.

Ada kemungkinan Chelsea bisa mencuri poin di pekan ke 25 ini jika Ba dan Torres menghasilkan lebih dari 1 shot on goal, ya, hanya 1 sepanjang 90 menit. Bahkan yang namanya kedua saya sebut tidak memberi satu shot sekali pun. Selain Sissoko, menurut saya pemain kedua terbaik di lapangan malam itu pun bukan pemain dari Chelsea melainkan Santon yang memberikan 2 assist (Gutierrez dan Sissoko).

Memang terlalu dini menyimpulkan Sissoko akan tampil sebagai idola baru Toon Army namun melihat dampak yang diberikan serta biaya transfer yang hanya sebesar € 2,5 juta sepertinya Toon Army harus kembali banyak berterima kasih kepada Graham Carr. Berapa Sissoko yang bisa Chelsea beli bila ditukar dengan 1 Torres?