Sunday, 10 February 2013

Nasib City Bergantung Pada United


Waiting for Mou?


Kekalahan pada Sabtu (9/2) membuat jarak antara Manchester United dan Manchester City melebar hingga 9 poin. Sekali lagi pertanyaan yang muncul sanggupkah Mancini membawa Manchester City mempertahankan gelar juara?

Saat artikel ini ditulis pertandingan antara Manchester United dan Everton belum dimulai, masih segar di ingatan bagaimana jarak 8 poin musim lalu justru menjadi beban bermula dengan seri 4-4 melawan Everton. Jika MU menang maka melebar menjadi 12 poin, bisa dibilang ejakulasi dini dan bila United kalah jarak 9 poin bukan hal yang tidak mungkin terkejar, namun dengan syarat tertentu.

Musim lalu memang dramatis, penantian 33 tahun City akhirnya terbayar seperti layaknya adegan ending di film Hollywood tetapi yang harus diperhatikan adalah sesuatu yang instan (gelontoran £481,3 juta) tidak akan bertahan lama. Hasil kalah 3-1 dari Southampton seperti mengukuhkan hal tersebut.

Inilah skenario yang harus terjadi andai City menjadi juara. Menurut sejarah EPL, poin terendah yang pernah di dapat tim untuk mengangkat trofi juara Inggris adalah 78. Kejadian ini hanya terjadi 1 kali, di musim 97/98, dimana Arsenal berada di tempat teratas dengan catatan menang 23 seri 9 dan kalah 6. Itu adalah batasan yang tidak boleh dilewati City yang sampai pekan 26 ini menang 15 seri 8 dan kalah 3, secara statistik kita bicara mengenai 10 poin cadangan untuk setidaknya menyamai rekor poin juara terendah tersebut, itu pun seperti sulitnya seperti berharap Jakarta bebas banjir.

Jika melihat poin Manchester City pada musim 2011-2012, Anda menyadari masa itu City menampilkan performa luar biasa bahkan yang terbaik sepanjang sejarah klub biru Manchester tersebut di liga Inggris. Dapat disimpulkan agar gelar tersebut tidak pindah tangan ke tetangga mereka maka Man.City harus bermain lebih baik dari musim lalu di sisa 12 pertandingan ke depan.

Dari sisa pertandingan City 5 di antaranya harus berhadapan dengan 7 besar Liga Inggris (kecuali diri mereka sendiri dan Arsenal), diawali menjamu Chelsea pekan depan, lalu sisanya bertandang ke Old Trafford, Goodison Park, White Hart Lane dan Liberty Stadium dimana mereka harus meraih poin maksimum. Berbeda dengan City, United bermain melawan 5 dari 7 tim tersebut (termasuk Everton) lebih banyak di kandang dan hanya menyisakan 1 partai tandang di Emirates.

Manchester United
Manchester City

Statistik di atas berawal sejak era Sheikh Mansour, terlihat ketika City juara perolehan poin hingga pekan 19 mereka lebih tinggi dari United, itu satu hal yang kita semua kini tidak terjadi dan rekor poin pergantian tahun United juga sama sekali tidak membantu meringankan beban City. Selain itu selisih gol yang musim lalu menjadi keunggulan City dari United tidak terulang lagi di musim ini, perbedaan cukup signifikan terdapat di lini depan terlihat saat musim lalu di pekan 26 City berhasil membuat 67 gol hanya 19 kemasukan menghasilkan selisih 48 gol dan musim ini hanya berselisih 24 dari 48 gol dan 24 kebobolan.

Tetapi jika ini bisa menimbulkan harapan fans City, konsentrasi United masih terpecah karena harus berlaga di UCL selain itu Everton terbukti merupakan tim yang sulit dikalahkan United dan, ini yang terpenting, bola itu bundar atau kalimat yang terakhir ini seperti terdengar putus asa?  Mungkin coba lagi musim depan kalau begitu.

No comments:

Post a Comment