Sunday, 5 July 2015

Bila De Gea Benar Hengkang


"Sedikit banyak hubungan De Gea dengan klub lebih menyerupai Cristiano dan Man. United silam; sehangat pasangan di tiga bulan pertama."


Ketukan di pintu paling ujung di Old Trafford terdengar. Setelah diintip ternyata tamunya tidaklah asing. "Berapa untuk De Gea?" tanya Real Madrid tanpa basa-basi.

Beberapa bulan terakhir kemungkinan kiper David de Gea untuk meninggalkan Manchester United semakin sering terdengar setelah durasi kontraknya tidak kunjung diperpanjang. Hal ini disambut pihak Madrid sebagai kesempatan mendapatkan tanda tangan pria Spanyol tersebut.

Pasalnya, Madrid butuh pengganti Iker Casillas yang aksinya tidak lagi segemilang era 2000-an sementara di antara nama-nama tenar kiper asal Spanyol hanya De Gea yang paling mencuat. Lumrah bila Los Merengues niat betul untuk mendapatkan pria 24 tahun itu. 

De Gea memang anak lokal ibukota Spanyol tersebut--meski dari seberang kota yang berbeda. Bila Anda pasang telinga baik-baik, Anda dapat mendengar suara sumbang para suporter Atletico Madrid di tengah negosiasi panas antara Man. United yang rumornya juga menyertakan wakil kapten Sergio Ramos sebagai alat tukar guling.

Walau begitu, Madrid tidak terpengaruh dengan pendapat suporter rival. Juara Liga Champions 10 kali itu ingin mendapatkan De Gea, entah musim ini atau musim berikutnya. Yang jelas tujuan telah ditetapkan.

Bagi Man. United, kepindahan pemain the Red Devils ke Madrid pun bukan hal yang baru. David Beckham, Ruud van Nistelrooy, Gabriel Heinze, dan Cristiano Ronaldo menjadi pemain-pemain yang terdahulu menyeberang menuju ke bagian Eropa yang lebih hangat tersebut.

Akan tetapi, ada beberapa perbedaan kondisi dari sejumlah pemain itu. Beckham dilepas setelah berseteru dengan Sir Alex Ferguson dan tidak ada yang lebih besar darinya di klub. Sedangkan Van Nistelrooy menjelang masa akhir keemasannya di Premier League yang menuntut kebugaran fisik prima untuk terus dapat bersaing pada tingkat tertinggi.

Lalu Heinze, rasanya tidak ada yang kehilangan dengan pria Argentina satu ini mengingat ia sempat menyebut Liverpool sebagai potensi klub tujuan jelang masa akhir pengabdiannya. Sementara Cristiano, ceritanya dapat menjadi peringatan bila Man. United benar melepas De Gea di musim panas ini.

Cristiano menghabiskan enam musim untuk bermain bagi juara Liga Inggris. Selama kurun waktu tersebut ia membantu Man. United jadi juara Premier League, Piala Liga, Piala FA, Liga Champions, Piala Dunia Klub. Dan ratusan gol ia lesakkan ke gawang-gawang lawan. Jasanya dirasa telah cukup sehingga pemain yang identik nomor 7 itu pun dilepas dengan 80 juta Pound--status termahal saat itu.

Ternyata di Madrid Cristiano terus berkembang. Tidak sedikit yang merasa nilai transfer kapten timnas Portugal itu masih terlalu murah bagi Madrid. Maka tidak jarang terdengar chant dari tribun di Old Trafford yang berharap pahlawan mereka dapat kembali ke Greater Manchester.

"Put him on a plane. Bring him back from Spain. Viva Ronaldo!" begitu bunyi sepenggal kalimat dari chant gagal move on itu.

Masih Sayang
Melihat situasinya, pacar dari Edurne Garcia ini tengah dalam performa terbaiknya. Sedikit banyak hubungan De Gea dengan klub lebih menyerupai Cristiano dan Man. United silam; sehangat pasangan di tiga bulan pertama.

Di tengah kondisi lini belakang yang, dalam bahasa sopannya; memprihatinkan, kiper yang pernah mengangkat trofi Piala Eropa U-17 dan U-21 itu tetap sanggup mengamankan gawang dengan gemilang dan menjawab kritik yang pernah kerap ditujukan kepadanya.

Man. United benar-benar rindu akan penampilan apik di area pertahanan dengan hadirnya nama besar seperti Steve Bruce, Jaap Stam, Gary McPallister, hingga Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic karena mereka yang sekarang berdiri di depan gawang De Gea punya tingkat penampilan layaknya servis pengiriman paket Lazada.

Karena performa top itulah De Gea sukses terpilih sebagai Sir Matt Busby Player of the Year pada dua tahun berturut-turut di 2014 dan 2015. Pencapaian yang sama berhasil digaet oleh nama-nama berikut: Roy Keane (1999 & 2000), Van Nistelrooy (2002 & 2003) dan Cristiano (2004, 2007 & 2008). Mereka bukan pemain sembarangan. De Gea pun bukan pemain sembarangan.

Kehilangan De Gea jelas akan meninggalkan pekerjaan rumah yang berat bagi Louis van Gaal dan Ed Woodward. Mencari kiper berkualitas bukan tugas yang dapat diselesaikan layaknya membalikkan telapak tangan. Apalagi kiper yang satu ini terpilih ke dalam PFA Team of the Year dan kini mulai menampakkan potensi sebagai sosok pengganti Peter Schmeichel. 

Jika De Gea jadi hengkang maka tekanan akan datang bukan hanya dari dari media tapi juga dari suporter, yang tampak masih sayang dengan sang kiper. Lihat saja kolom mention pada lini masa Twitter pria yang membela timnas Spanyol sejak kelompok usia 15 tahun itu di mana belakangan terus dihujani desakan untuk memperpanjang kontrak. 

Bila begini, rasanya sih bakal ada chant gagal move on jilid dua. Terlebih lagi melihat kiper Man. United yang tersedia, antara: Anders Lindegaard, yang kerap bermain oke tapi tidak lebih, dan Victor Valdes, yang dianggap sudah melewati masa terbaiknya sehingga sempat sulit mencari klub bernaung.

No comments:

Post a Comment