Calon Bintang Indonesia |
“Mungkin
saya perlu jadi pemain bola untuk bisa menjadi WNI,” ujar Chanee. Sudah 14
tahun dia berangkat dari negara asalnya, Perancis, untuk mengabdikan dirinya
dalam konservasi primata kecil berhabitat di dalam hutan belantara Kalimantan
yang dikenal dengan sebutan Owa. Tidak banyak memang yang mengenal Chanee Brule
namun keluhan betapa sulitnya untuk menjadi WNI tersebut yang pertama kali saya
dengar saat menghadiri salah satu program di studio Kick Andy dan hingga kini
masih melekat dalam ingatan.
Bukan
tentang Chanee yang tiba-tiba banting setir menjadi pemain sepakbola tapi ada
sebuah catatan disana bahwa pemain sepakbola yang lebih banyak disorot media
menjadi warga asing yang digolongkan lebih beruntung dibandingkan dengan warga
asing macam Chanee yang perjuangannya terbilang low profile.
Hubungan
antara media,sepakbola dan masyarakat Indonesia memang saling
bersinergi.Tampaknya jika anda merupakan orang yang sering mondar-mandir di
depan televisi, segala hal menjadi mudah bagi anda. Hal itu yang terjadi pada
Igbonefo dan Nwokolo, berbanding terbalik dengan Chanee para pemain
naturalisasi ini mendapatkan paspor Indonesia dengan jalan lowong seperti
kondisi Jakarta saat lebaran.
Media
Indonesia sangat senang membuat berita yang asal-usulnya tidak jelas, terlebih
jika berhubungan dengan sepakbola yang menjadi konsumsi banyak masyarakat
sepakbola akan mereka sikat. Foto yang disangka Diego Michels dan Nikita Willy
pun sempat naik terdengar walau terbukti tidak benar.
Kali
ini pun begitu. Setelah dahulu sempat membesar-besarkan berita perjalanan
punggawa timnas mencapai final pada SEA
Games 2011 dan AFF Cup 2010--bahkan sempat dianggap menjadi salah satu faktor
gagal juara--kini media kembali membuat sensasi dari dunia sepakbola Indonesia.
Kali
ini sensasi berita tersebut berasal dari bocah berumur 7 tahun asli Indonesia,
Tristan Alif Naufal, bakatnya yang diunggah di Youtube menjadi buah bibir yang
hangat dibicarakan oleh para masyarakat Republik Sepakbola Indonesia yang
begitu mengharapkan sebuah keajaiban untuk singgah di negeri ini dan membawa
prestasi bersamanya.
Video
Tristan yang menampilkan kepiawaiannya dalam mengolah bola dan mengelabui
pemain lawan diiringi dengan musik bertema nasionalis dari Coklat membuat
harapan para suporter timnas membumbung tinggi. Tristan yang baru seumur jagung
bahkan telah menjadi bintang tamu pada salah satu program televisi Indonesia hingga
dilabeli “The New Messi”. Hebohnya
video ini bahkan membuat Tristan masuk dalam sebuah artikel di website resmi
Liverpool FC.
Tentu
tidak salah dengan memiliki rasa bangga terhadap bakat anak bangsa Indonesia.
Namun, perlu disadari sepakbola bukanlah olahraga instan. Sepakbola perlu
pengasahan bakat yang terus menerus dan kerja keras untuk menjadi pemain sepakbola
kelas dunia. Tristan tidak perlu blow up
media toh proses menjadi pemain
sepakbola bukan seperti menjadi boyband tetapi dia membutuhkan dukungan baik
dari orang tua dan segenap pihak yang peduli bukan hanya pada bakat Tristan
tapi juga semua generasi muda sepakbola negeri ini.
Pengakuan
media tidak akan membawanya kemana-mana dan PSSI pun tidak bisa berdiam diri
melihat bakat sebesar Tristan tersia-siakan. Hadirnya Tristan di tengah kisruh
PSSI seperti petunjuk dari Tuhan yang memberikan jalan kepada Indonesia. Bahwa
sebetulnya Indonesia tidak perlu pusing siapa yang pantas untuk memimpin
Indonesia menjadi lebih baik dalam dunia sepakbola. Indonesia, PSSI terlebih
lagi, ditunjukkan bahwa masa depan sepakbola Indonesia bukan di tangan para
pemimpin organisasi sepakbola terbesar negeri ini melainkan pada bakat tunas
muda Garuda.
Pupuk
bakat mereka, komitmen untuk merawatnya, bersabar pada proses dan terus
mendukung hingga akhirnya kita sendiri yang akan menuai hasil dengan senyum.
Kini tampaknya para petinggi PSSI mudah lupa dengan janji akan pembinaan usia
muda disertai fasilitas memadai atau liga dengan usia berjangka. Sayang jika
ada Tristan kecil lain di luar sana yang mungkin bakatnya tidak terlihat oleh
media hingga terbuang begitu saja.
No comments:
Post a Comment