Monday, 10 February 2014

Moyes yang Menyilang dengan Salah

Bukan salah jawab, lebih tepatnya salah baca soal

Manchester United kali ini memang tidak kalah, tapi bukan berarti tidak kalah mengecewakan. Bukan karena permainan negatifnya tapi justru karena ketidakmampuan Manchester Merah beradaptasi dengan jalannya pertandingan. Skor akhir tertulis 2-2, dengan gol Darren Bent menceploskan bola ke gawang tanpa kawalan--David De Gea lagi tiduran (jatuh)--di menit 94. 94 dari 95 men!

Jadi begini, bagi yang kebetulan tidak melihat pertandingan melawan tim asuhan Rene Meulensteen, Man. United sama sekali tidak bermain buruk, kecuali lini belakang yang tidak bisa dihitung karena mereka memang buruk sejak awal musim. Penguasaan bola Setan Merah mencapai 75%, mereka melakukan lebih dari 700 operan berbanding 200-an, diantaranya 82 umpan silang harus diakui semua tampak berjalan mulus tapi, dan ini penting, hanya 18 yang mencapai sasaran. Tanpa satu pun yang berhasil dikonversi menjadi gol.

David Moyes mengingatkan saya dengan anak kuliahan yang belajar kebut semalam sebelum ujian. Entah apa yang dan stafnya persiapkan namun mereka tampak tidak punya rencana cadangan. Mungkin mereka terlalu banyak bermain FIFA dan hanya mempelajari satu bab dari sekian banyak yang ditugaskan oleh dosen, mereka tidak menyiapkan jawaban yang cocok dengan pertanyaan dari Pak Dosen Meulensteen, sehingga apa pun soalnya jawabannya selalu, "serang dari samping" atau agar sedikit variasi "umpan silang", meski keduanya toh sama saja, sama-sama salah.

Memang kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Moyes, suksesor Sir Alex Ferguson ini mungkin terpengaruh karena banyaknya jumlah pemain sayap Man. United yang bisa beroperasi sebagai sayap. Lumrah jika eks gaffer Everton itu mengira bermain dari samping berarti mengandalkan umpang silang. Padahal tidak selalu begitu.

Ferguson pun yang identik dengan permainan sayap konvensional pernah memiliki Cristiano Ronaldo, jelas pemain Portugal itu bukan orang yang paling sering mengirim umpan silang, atau formasi tiga penyerang mengandalkan Ronaldo, Wayne Rooney dan Carlos Tevez. Setelah melewati masa David Beckham baru memasuki era Luis Nani, Ashley Young dan Antonio Valencia kemudian Man. United kembali memperbanyak jumlah operan silang mereka. Bukan berarti Moyes harus terpaku pada hal itu.

Ingat, manajer yang baru ini membeli Juan Mata, yang sebenarnya lebih merupakan pemain nomor 10, begitu pun adanya Shinji Kagawa. Mereka bisa menyalurkan bola dari tengah dengan bola-bola pendek mengingat Paul Scholes tidak ada lagi untuk mengirim bola jauh dari belakang mungkin langkah menaikan titik vokal serangan agak ke depan bisa dicoba sebagai variasi.

Sayangnya Mata punya potensi menjadi Juan Veron kedua, setidaknya jika musim depan tidak ada perubahan berarti dari segi taktik. Saya bisa tebak bila Moyes tinggal di Tangerang Selatan dan harus ke Bandung dia akan bersikeras melewati tol JORR meski harus bermacet-macetan karena perbaikan jalan tol sekitar Pasar Minggu, harus ada yang mengingatkannya bahwa sedikit memutar lewat tol dalam kota tak apa, jauh lebih lancar (bukan di jam pulang-pergi kantor), asal mau coba. 

Pada akhirnya, Moyes menyilang jawaban yang salah, karena menjawab soalnya dengan mengisi bundaran yang tersedia, jangan lupa pensil 2B-nya.

No comments:

Post a Comment