Cristiano Ronaldo dipastikan tidak tampil membela Real Madrid
untuk menghadapi Barcelona di final Copa del Rey kali ini, namun apakah
Lionel Messi akan memastikan gelar jatuh ke tangan Azulgrana?
Dengan
tidak adanya Ronaldo yang absen karena cedera, alasan yang harus diakui
jarang terdengar darinya, Madrid harus kehilangan pemain yang
digambarkan oleh Iker Casillas sebagai "pembuat perbedaan".
Sedangkan
di kubu lawan, Barcelona, Messi dapat dipastikan turun sejak menit
pertama. Tetapi harus diingat, performanya belakangan ini juga di bawah
rata-rata, yang paling mencolok adalah pada dua pertandaingan terakhir,
melawan Atletico Madrid dan Granada.
Di leg kedua perempat final
Liga Champions, Messi, peraih empat kali Ballon d'Or, hanya berlari
sebanyak 6,8 kilometer walau bermain penuh selama 93 menit, cuma 1,5
kilometer lebih banyak dari Jose Manuel Pinto dan jelas kalah jauh dari
pencetak gol kemenangan Los Colchoneros, Koke, yang meraup 12,2
kilometer.
Operan yang dibuat Messi hanyalah 76% dengan tidak ada
gol tercipta dari empat percobaan, bagi pemain sekelasnya catatan ini
termasuk buruk.
Kembali ke liga, Messi diharapkan tampil lebih
baik. Lawan yang dihadapinya "hanya" Granada, tim peringkat 13 dengan
enam poin di atas zona degradasi.
Meski secara keseluruhan
Barcelona tampil jauh lebih baik, boleh juga digolongkan kurang
beruntung. Namun, yang terjadi terhadap Messi sama memfrustasikan
seperti menghadapi Atletico.
Messi sukses tampil penuh, statistik
sembilan kali berhasil melewati pemain sedikit mencerahkan tetapi
tertutupi oleh catatan tidak ada gol dari lima kali percobaan ke gawang
dan sekali lagi, operan yang dicatatkannya hanya 76%.
Memang
menjadi ceroboh bila mengaitkan Messi "bosan dengan keadaan di
Barcelona", seperti tutur Angel Cappa, mantan asisten manajer Blaugrana,
dan mencoba mencari tantangan baru. Fase yang sedang dilaluinya saat
ini pernah dialami pada awal 2014 usai cedera dan setelahnya The Messiah
mampu bangkit, salah satunya mencetak hattrick melawan Madrid pada akhir Maret.
Hanya
saja, waktu sedang tidak tersenyum pada Messi. Pada tahap ini tidak
banyak pertandingan tersisa untuk menunggu pemain asal Argentina itu
kembali ke performa yang dinantikan darinya, khususnya melawan Madrid di
final Copa del Rey.
25 gol dari 26 laga La Liga memang tidak
buruk, tapi tidak cukup bagus untuk Messi. Atau, laga ahad menjadi momen
yang tepat bagi Gareth Bale dan Neymar tampil sebagai ikon kedua klub?
*Artikel ini pertama muncul di Sportsatu.com, Selasa (15/4/2014).
No comments:
Post a Comment