Wednesday, 16 April 2014

Keraguan Pada Messi di Final Copa del Rey

Cristiano Ronaldo dipastikan tidak tampil membela Real Madrid untuk menghadapi Barcelona di final Copa del Rey kali ini, namun apakah Lionel Messi akan memastikan gelar jatuh ke tangan Azulgrana?

Dengan tidak adanya Ronaldo yang absen karena cedera, alasan yang harus diakui jarang terdengar darinya, Madrid harus kehilangan pemain yang digambarkan oleh Iker Casillas sebagai "pembuat perbedaan".

Sedangkan di kubu lawan, Barcelona, Messi dapat dipastikan turun sejak menit pertama. Tetapi harus diingat, performanya belakangan ini juga di bawah rata-rata, yang paling mencolok adalah pada dua pertandaingan terakhir, melawan Atletico Madrid dan Granada.

Di leg kedua perempat final Liga Champions, Messi, peraih empat kali Ballon d'Or, hanya berlari sebanyak 6,8 kilometer walau bermain penuh selama 93 menit, cuma 1,5 kilometer lebih banyak dari Jose Manuel Pinto dan jelas kalah jauh dari pencetak gol kemenangan Los Colchoneros, Koke, yang meraup 12,2 kilometer.

Operan yang dibuat Messi hanyalah 76% dengan tidak ada gol tercipta dari empat percobaan, bagi pemain sekelasnya catatan ini termasuk buruk.

Kembali ke liga, Messi diharapkan tampil lebih baik. Lawan yang dihadapinya "hanya" Granada, tim peringkat 13 dengan enam poin di atas zona degradasi.

Meski secara keseluruhan Barcelona tampil jauh lebih baik, boleh juga digolongkan kurang beruntung. Namun, yang terjadi terhadap Messi sama memfrustasikan seperti menghadapi Atletico.

Messi sukses tampil penuh, statistik sembilan kali berhasil melewati pemain sedikit mencerahkan tetapi tertutupi oleh catatan tidak ada gol dari lima kali percobaan ke gawang dan sekali lagi, operan yang dicatatkannya hanya 76%.

Memang menjadi ceroboh bila mengaitkan Messi "bosan dengan keadaan di Barcelona", seperti tutur Angel Cappa, mantan asisten manajer Blaugrana, dan mencoba mencari tantangan baru. Fase yang sedang dilaluinya saat ini pernah dialami pada awal 2014 usai cedera dan setelahnya The Messiah mampu bangkit, salah satunya mencetak hattrick melawan Madrid pada akhir Maret.

Hanya saja, waktu sedang tidak tersenyum pada Messi. Pada tahap ini tidak banyak pertandingan tersisa untuk menunggu pemain asal Argentina itu kembali ke performa yang dinantikan darinya, khususnya melawan Madrid di final Copa del Rey.

25 gol dari 26 laga La Liga memang tidak buruk, tapi tidak cukup bagus untuk Messi. Atau, laga ahad menjadi momen yang tepat bagi Gareth Bale dan Neymar tampil sebagai ikon kedua klub?

*Artikel ini pertama muncul di Sportsatu.com, Selasa (15/4/2014).

No comments:

Post a Comment