Friday, 15 January 2016

[FPL] Pre-Gameweek 22: Firmino dan Para Pemain Template


"Firmino membuktikan dirinya sanggup tampil di partai besar. Seperti penampilannya saat menghadapai Man. City, eks Hoffenheim ini juga bersinar saat melawan Arsenal."


Pemain-pemain favorit FPL 2015/2016 tidak tampil baik di GW 21 tapi rataan 35 poin memang memperlihatkan para manajer FPL punya masalah yang sama.

Ozil, Mahrez, Aguero, Lukaku, Ighalo, KdB gagal membayar kepercayaan karena tidak menyumbang gol maupun asis. Mereka yang dipilih mayoritas manajer FPL justru kalah oleh Payet, Rooney, Firmino, Huth, dan Defoe.

Harus diakui GW yang lalu memang pekannya para pemain diferensial. Sebab dari 11 pemain dengan poin terbaik (total mengombinasikan 142 poin) hanya tiga yang memiliki catatan dipilih lebih dari 5% manajer-manajer FPL: Rooney (8,7%), Howard (5,7%), dan Targett (6,0%).

Beberapa dari pemain itu diprediksi dapat meneruskan tren poin besar mereka tapi kesempatan bagi "pilihan template" juga ada mengingat sebagian jadwal mempertemukan tim papan atas dengan mereka yang berkutat di bagian bawah klasemen.

Boleh nih
Marko Arnautovic (£6.7)
Arsenal memang tengah di puncak klasemen tapi performa pertahanan the Gunners yang kebobolan 15 gol saat bertandang menempatkan mereka sebagai kedua yang terburuk dari 10 tim teratas Premier League. Tidak heran jika Arnautovic sebagai topskorer Stoke (7 gol) pun muncul sebagai ancaman terbesar anak asuhan Wenger.

Roberto Firmino (£7,7)
Firmino membuktikan dirinya sanggup tampil di partai besar. Seperti penampilannya saat menghadapai Man. City, eks Hoffenheim ini juga bersinar saat melawan Arsenal. 3 gol dan 2 asis dari tiga laga terakhir jadi modal penting Firmino melawan Man. United yang merasakan kalah tiga kali dan cuma sekali menang dari enam pertandingan liga terakhir.

Odion Ighalo (£6.4)
Ighalo memang sama sekali belum mencetak gol di Premier League sejak pergantian tahun. Namun, ingat yang menjadi lawan adalah Swansea, walau the Swans sempat mengamankan 3 clean sheet dari GW 17 hingga 19 tapi lini belakang Williams cs. bermain meragukan saat kemasukan 4 gol oleh Sunderland pada GW 21.

Captain material!
Dimitri Payet (£8,0)
Payet bermain sangat sangat meyakinkan dalam kemenangan 3-1 West Ham di GW 21. Tidak cuma mencetak gol, sang gelandang membuat the Hammers bermain lebih baik secara keseluruhan dan lawan mereka selanjutnya, Newcastle, hanya memiliki Wijnaldum yang sanggup memberikan penampilan konsisten.

Magpies yang saat ini tertahan di zona degradasi pun tengah dalam performa enam pertandingan tanpa kemenangan di Premier League dengan kemasukan 7 gol. Ini berbanding terbalik dengan pasukan Bilic yang tidak pernah kalah di enam pertandingan terakhir, tiga di antaranya berakhir menang.

Tuesday, 5 January 2016

Kursi Van Gaal Tetap Panas


"Bukan hanya kesulitan menjaringkan bola ke gawang lawan, pertahanan rapat Man. United yang diunggulkan oleh Van Gaal pun mulai goyah dan kemasukkan sembilan gol di seluruh kompetisi hanya selama Desember."


2015 baru saja habis. Manchester United akhirnya mendapatkan tiga poin pertama setelah sekian pekan. Tapi kritik atas Louis van Gaal masih tetap sama.

Kemenangan 2-1 atas Swansea di Old Trafford (2/1) meringankan betul beban Van Gaal dari rumor pemecatan dirinya. Terkait kabar tersebut lumrah saja bila sebagian pendukung the Red Devils ingin sosok lain menggantikan manajer asal Belanda itu setelah ia gagal membawa Man. United menang dalam delapan pertandingan beruntun, terhitung sejak 21 November.

Dalam kurun waktu hampir dua bulan tersebut Man. United terdepak dari kompetisi prestis Liga Champions dan terjatuh dari peringkat empat besar Liga Primer Inggris. Namun, yang paling mengecewakan adalah bagaimana Wayne Rooney dan kawan-kawan tampil begitu lesu di lapangan. Juara liga 20 kali itu tampak kehabisan ide di sepertiga daerah serangan, lebih sering melakukan operan ke samping daripada mencari celah pertahanan musuh, dan minim aksi penetrasi ke lini belakang lawan. Seakan tidak memiliki enerji untuk mengungguli tim lain.

Bukan hanya kesulitan menjaringkan bola ke gawang lawan, pertahanan rapat Man. United yang diunggulkan oleh Van Gaal pun mulai goyah dan kemasukkan sembilan gol di seluruh kompetisi hanya selama Desember. Di mana pada awal musim gawang yang dikawal David de Gea bertahan hingga dua bulan sebelum kebobolan untuk jumlah yang sama banyak.

Ada yang beranggapan cederanya Morgan Schneiderlin sebagai jangkar di lini tengah menjadi salah satu faktor menurunnya performa tim yang musim lalu finis di peringkat empat tersebut. Memang di Liga Primer Inggris Man. United hanya merasakan satu kali kalah dari 14 penampilan eks Southampton itu dan sebaliknya cuma satu kali menang ketika Schneiderlin enam kali absen. Di laga menghadapi Swansea pun ia menjadi salah satu penampil terbaik saat menjadi pemain dengan jumlah intersep terbanyak (5) dan tekel suksesnya (3) hanya kalah dari Matteo Darmian (5).

Meski demikian, musim 2015/2016 bukan lagi musim perdana Van Gaal di Inggris, lagipula ia telah menghabiskan 250 juta Poundsterling atau setara 5,1 triliun Rupiah dan hasil dari filosofi yang dimaksud oleh pria berusia 64 tahun itu belum dapat terlihat jelas. Malah saat Man. United meraih poin penuh di kandang sendiri pada akhir pekan lalu, secara mendasar tidak banyak yang berubah dari cara bermain mereka.

Sama seperti menghadapi Stoke, Norwich dan Chelsea, Man. United sekali lagi kesulitan membongkar lini belakang tim yang mengandalkan garis pertahanan cukup dalam. Situasi itu tidak terbantu sebab operan-operan antara gelandang the Red Devils yang terjadi tepat di luar kotak penalti Lukasz Fabianski tidak diimbangi dengan key pass terhadap penyerang tunggal Rooney. Alhasil proses gol pertama pun hadir dari kelengahan anak-anak asuh Alan Curtis yang kehilangan bola di daerah pertahanan sendiri sebelum dimanfaatkan Ashley Young mengirim umpan lambung ke Anthony Martial.

Setelah unggul di awal babak kedua, Man. United sebenarnya mempunyai kesempatan untuk menghabisi pertandingan namun enam tendangan yang mereka layangkan hanya dikonversi menjadi dua yang mengarah ke gawang. Itu pun masih tepat hinggap ke pelukan mantan kiper Arsenal. Justru di sisi lapangan lain Swansea mulai bangkit saat Andew Ayew menggetarkan tiang dan hanya beberapa menit berselang Gylfi Sigurdsson menyamakan kedudukan. Old Trafford pun terdiam. Jelas para suporter gugup, mereka mulai khawatir kekalahan 1-2 dari the Swans pada empat dari lima pertemuan sebelumnya, hanya satu yang berakhir kemenangan bagi Man. United, kembali terjadi.

Hingga datanglah gol fantastis dari Rooney. 

Berawal dari sisi kanan pertahanan Swansea ketika aksi solo Martial yang merangsek masuk ke kotak penalti, kapten Man. United itu menghampiri sisi tiang dekat dan menendang bola dengan bagian belakang tumitnya membuat bola mengalir cepat ke sudut jauh yang tidak dapat digapai Fabianski. Gol tersebut melepas beban di Old Trafford. Bukan cuma beban bagi Rooney yang paceklik gol tapi juga pemain lain, dan bagi suporter untuk kembali bersorak dan bernyanyi. Gol tersebut akhirnya mengamankan kemenangan tuan rumah. Tapi beban bagi Van Gaal tetap berat.

Paruh Kedua
Kemenangan di pekan ke-20 membuat Man. United naik ke urutan kelima tangga klasemen. Kini berjarak tiga poin dari Tottenham Hotspur di posisi keempat dan sembilan poin dari Arsenal sebagai pemuncak klasemen sementara. Meski demikian, dengan target minimal mengamankan peringkat empat Van Gaal bukan berarti lebih mudah menghadapi perjuangan lima bulan ke depan. 

Terlebih dengan kehadiran Jose Mourinho yang berada paling depan dalam daftar untuk menduduki kursi panas maka jaminan bagi Van Gaal agar tetap menjadi pelatih Man. United musim depan, apalagi untuk mempertahankan kontraknya di Inggris sampai 2017, justru kian menipis. Apalagi setelah mantan pelatih Ajax, Barcelona dan Bayern Munich itu diharapkan bukan hanya mencapai target melangkah ke liga para juara Eropa tapi juga menampilkan konsistensi permainan yang baik di sisa musim.

Tidak seperti di liga lain seperti Eredivisie, La Liga atau Bundesliga di mana periode Natal dan pergantian tahun merupakan momen yang dapat dimanfaatkan tim untuk "mengambil nafas" dan merencanakan siasat baru untuk menghadapi paruh kedua musim, di Liga Primer Inggris tidak ada keistimewaan seperti itu.

Jadwal pertandingan yang padat tanpa istirahat membuat Van Gaal harus berusaha lebih keras memutar otaknya. Mencari pemain di tengah jendela transfer yang kembali dibuka juga dapat menjadi salah satu alternatif pemecah masalah. Dari Sadio Mane, Jamie Vardy, Gareth Bale, bahkan sampai bek muda Benfica Renato Sanches sampai bintang Barcelona, Neymar, dikabarkan masuk dalam daftar target pembelian.

Terlepas dari nama yang akhirnya benar-benar mengenakan seragam kebesaran berwarna dominan merah, kali ini Van Gaal harus mencari solusi jangka pendek dengan prioritas meningkatkan kualitas serangan Man. United. Kesampingkan dahulu fakta Chris Smalling cs. menempati peringkat kedua di liga untuk urusan paling sedikit kebobolan atau punya tingkat penguasaan bola yang tinggi sebesar 60,5% karena pada akhirnya bermain sepak bola adalah urusan mencetak gol dan rival Manchester City ini hanya memiliki persentase konversi gol 9,7%.

Mengemban tugas mengangkat performa Man. United memang bukan urusan gampang, tapi Van Gaal juga bukan pelatih sembarangan. Kini sekali lagi reputasinya sebagai jenius sepak bola diuji. Dan kemenangan atas Swansea barulah awalan.

Friday, 25 December 2015

[FPL] Pre-Gameweek Boxing Day: Awas Rotasi!


"Selain bicara individu, performa klub yang tengah menanjak seperti Bournemouth, Newcastle, Watford, Crystal Palace, dan pemuncak klasemen Leicester akan diuji kedalaman skuadnya."


Boxing Day 2015/2016 akhirnya tiba juga dan mensiasati rotasi pemain dalam tiga GW ke depan yang teramat sibuk akan jadi kunci melewati peringkat para manajer FPL lainnya.

Di GW 17 pemain-pemain template terbukti dapat diandalkan, paling tidak untuk mengungguli poin rata-rata FPL, namun para pemain yang sama terus bermain selama 270 menit? Bahkan Park Ji-Sung yang memiliki tiga paru-paru sulit melakukannya.

Bukan hanya rotasi dalam tim jadi tantangan, mempertahankan performa yang tinggi dalam jadwal yang menuntut stamina pun semakin mempersulit pemain pilihan manajer-manajer FPL.

Selain bicara individu, performa klub yang tengah menanjak seperti Bournemouth, Newcastle, Watford, Crystal Palace, dan pemuncak klasemen Leicester akan diuji kedalaman skuadnya. Sanggupkah mereka meneruskan tren dan mempertahankan posisi dalam skuat utama manajer-manajer FPL?

Boleh nih
Romelu Lukaku (£ 9,3)
Lukaku sejauh ini telah bekerja keras memimpin lini depan tim asuhan Roberto Martinez dan lagipula Everton bukan seperti punya penyerang lain untuk diandalkan. Pria berpaspor Belgia ini juga sudah mencetak 8 gol dari 7 GW terakhirnya. Mengejar rekor rentetan gol Jamie Vardy selama 11 GW rasanya bisa jadi motivasi yang bagus. Berharap saja ia punya tenaga cadangan untuk terus tampil prima seperti itu.

Aaron Ramsey (£ 8,1)
Di GW yang lalu Ramsey hanya berkontribusi dengan bermain 90 menit saat Arsenal menang 2-1 atas Man. City . Itu yang tertulis di atas kertas catatan FPL. Namun gue setuju dengan Whoscored yang memberikannya rating 7,5 (salah satu penampil terbaik di laga itu). Kini melawan Southampton yang sedang masuk angin, kemudian Bournemouth dan Newcastle, Rambo yang hanya dipilih oleh 5% manajer-manajer FPL tentu punya kans besar menambah catatan 3 gol dan 1 asis miliknya.

Dele Alli (£ 5,2)
Nama terakhir dalam daftar ini, bukan Odion Ighalo atau pemain lain dari Watford (Chelsea, Tottenham, dan Man. City masuk dalam daftar tunggu lawan the Hornets), tapi Alli. Gelandang ini memang baru mengumpulkan 67 poin, namun dengan harga rendah Alli yang sering membantu serangan Tottenham telah meraih 23 poin dari 3 GW terakhir sejak kembali dari suspensi kartu. Murah dan meriah, kenapa tidak?

Captain material!
Riyad Mahrez (£ 7,1)
Laga tandang ke Anfield, kemudian menjamu Kun Aguero dan kawan-kawan dalam kurun waktu tiga hari jelas bukan tugas mudah. Bagi siapapun. Walau demikian, 6 gol pada 3 GW terakhir juga bukan catatan main-main. Setiap musim ada saja pemain yang tidak akan digeser dari skuat FPL, seperti Luis Suarez di 2013/2014 dan Eden Hazard musim lalu, kali ini tampaknya jadi momen bagi eks Le Havre ini.

Untuk tambahan, Mahrez kini telah mengoleksi 20 gol sehingga menjadi pemain paling tajam ketiga dari lima liga top Eropa, hanya kalah dari Pierre-Emerick Aubameyang (22) dan Zlatan Ibrahimovic (21). Ya, bahkan lebih bagus dari "dua pemain itu".

Thursday, 24 December 2015

[FPL] Post-Gameweek 17: Main Template Sudah Aman


" (...) template Dream Team ini sanggup mencapai 79 poin, itu saja sudah jauh lebih baik dibandingkan rata-rata 59 poin di GW 17 (...)"


Ada kalanya para manajer FPL berpikir terlalu banyak dan gagal mendapatkan poin maksimal dengan pilihan pemain-pemain diferensial mereka. Seperti di GW 17.

Bukan sains roket untuk mengetahui siapa-siapa saja yang unggul di FPL, jika kita lihat Dream Team FPL musiman hingga GW 17 aktornya jarang berubah dan sampai tengah musim formula memilih pemain template tampaknya menjadi cara yang tepat.

Dengan formasi 3-5-2, Dream Team ini memunculkan nama Heurelho Gomes (8 poin) yang sukses membuat Liverpool frustasi dan menambah jumlah clean sheet-nya. Toby Alderweireld (6 poin) pun turut membantu Tottenham sehingga tidak kebobolan.

Dari lini tengah Dream Team, hanya Georginio Wijnaldum yang gagal menjawab harapan meraih poin, sementara itu Mesut Ozil (11 poin) membawa Arsenal menang atas Manchester City dengan 2 asis, Ross Barkley (9 poin) juga memberikan 2 asis (punya jumlah poin bonus lebih sedikit dari Ozil), dan bintangnya Eden Riyad Mahrez (15 poin) hasil 2 gol ke gawang Everton.

Trio penyerang; Jamie Vardy (8 poin), yang meski tidak mencetak gol tetap berbahaya di lini depan dan mencatatkan 2 asis, Odion Ighalo (13 poin), benar-benar membuat dirinya semakin sulit untuk tidak dipilih masuk tim Anda setelah 2 gol ke gawang Liverpool di GW 17, dan Romelu Lukaku (6 poin), yang sudah 7 GW konsisten mencetak gol ,tidak ketinggalan berpesta. 

Kecuali untuk Chris Smalling (1 poin) dan Scott Dann (2 poin), template Dream Team ini sanggup mencapai 79 poin, itu saja sudah jauh lebih baik dibandingkan rata-rata 59 poin di GW 17 dan dengan mudah menempatkan Anda di atas sejuta manajer FPL lainnya dalam peringkat mingguan.

Sementara Kun Aguero, Kevin de Bruyne, Philippe Coutinho, dan Andre Ayew sedang libur, pemain-pemain template ini pantas di-scout lebih lanjut. Atau angkut saja semua satu tim, harga sepaketnya hanya £ 77,7!

Thursday, 10 December 2015

[FPL] Pre-Gameweek 16: Meriam Arsenal Tengah Panas


"Bahkan sepanjang 2015 Arsenal melesakkan sembilan gol ke gawang Villa tanpa satu gol pun berbalas."


GW 15 menjadi pengingat bahwa tim papan bawah Premier League juga sanggup berbicara ketika Newcastle menang meyakinkan atas Liverpool, tapi bukan manajer FPL namanya bila tidak berani kembali mengambil risiko di GW 16.

Sejumlah pertandingan menarik perhatian manajer-manajer FPL di GW 16. Ada potensi meraup banyak poin saat Man. City menjamu Swansea, Tottenham menerima lawatan Newcastle, dan Everton yang bertamu ke Carrow Road. Begitu juga ketika Arsenal melawan Aston Villa.

Arsenal akan bertandang ke Villa Park dan rekor the Gunners bagus saat menghadapi Aston Villa dengan lima kemenangan dari enam pertandingan terakhir. Tim asuhan Arsene Wenger  hanya kalah sekali saat menutup laga dengan 10 orang dua tahun silam. Bahkan sepanjang 2015 Arsenal melesakkan sembilan gol ke gawang Villa tanpa satu gol pun berbalas.

Bicara soal kondisi terkini juga tidak berpihak bagi Villa. Klub Birmingham yang sejak November ditukangi Remi Garde itu merasakan tiga kekalahan pada lima laga terakhir tanpa sekalipun menang, sedangkan Arsenal tengah tampil apik bermodalkan tiga kali menang dari lima pertandingan terakhir.

Singkat kata, meriam-meriam London utara tengah panas dan dapat jadi pilihan bagus untuk para manajer di GW 16.

Boleh nih
Troy Deeney (£5,2)
Soal Watford menang atau tidak melawan Sunderland bukan hal paling penting. Faktanya the Hornets selalu mencetak gol pada tujuh pertandingan beruntun. Performa Deeney, dan duetnya dengan Odion Ighalo yang efektif, pun sedang terbang tinggi dengan 5 gol dan 2 assists dari enam GW terakhir. Belum lagi jika bicara soal harga, duh, Harry who?

Aaron Ramsey (£8,0)
Kangen dengan gelandang satu ini? Ya, Ramsey sudah kembali dari cedera dan tidak menunggu lama untuk berkontribusi penuh. Ia langsung mencetak 1 gol dan 1 assist pada 90 menit penuh pertamanya di GW lalu (total 13 poin), dan 1 assist lagi di Liga Champions. Peran Ramsey yang lebih bebas bergerak untuk mengisi celah antara gelandang dan penyerang membuat kesempatan mencetak gol di GW 16 jadi besar.

Toby Alderweireld (£5,6)
Newcastle memang mengejutkan pada GW 15 dengan kemenangan 2-0 atas Liverpool, tapi selama tampil di Premier League sejak September Tottenham hanya kebobolan tiga gol saat bermain di White Hart Lane. Menempatkan the Lilywhites sebagai tim dengan pertahanan terbaik kedua, hanya kalah dari Man. United. Alderweireld pun rasanya jadi pilihan yang aman mengingat ia tengah menjadi bek FPL dengan nilai performa terbaik (8.0).

Captain material!
Olivier Giroud (£8,9)
Giroud empat tergeser oleh Theo Walcott di lini depan, namun belakangan kembali dipercaya menjadi meriam utama Arsenal oleh Wenger. Pria Prancis ini memasukkan 4 gol dari enam GW terakhir. Dari segi harga pun ia menjadi alternatif yang baik dibandingkan Harry Kane (£9,7) dan Romelu Lukaku (£9,1).

Buat gue, yang justru menarik perhatian adalah hattricknya dalam kemenangan the Gunners 3-0 atas Olympiakos di Liga Champions. Terlihat kepercayaan dirinya telah kembali, pergerakannya begitu aktif, dan tembakannya sangat tajam. Giroud sukses menjaringkan tiga gol dari empat tembakan ke gawang (100% on target) untuk terpilih jadi Man of the Match di Karaiskakis. Saat Mesut Ozil mencari pemain untuk dioper di Villa Park, playmaker itu tahu harus mengandalkan siapa.

Untuk FPL, mengutip kata @fplhints, "form is key, class doesn't matter"

Tuesday, 8 December 2015

[FPL] Post-Gameweek 15: Hujan Poin di Daerah Pertahanan


"(...) bek-bek diuntungkan bonus poin karena penampilan baik mereka dalam bertahan, atau malah membantu serangan."


Berbeda dengan GW 14 di mana penyerang-penyerang Premier League mendapat sorotan berkat aksi mereka, di GW 15 justru giliran para pemain bertahan yang dihujani poin.

FPL 2015/2016 sekali lagi terbukti menjadi musim dengan rentetan hasil yang sulit ditebak. Liverpool mengalami kemenangan pada dua GW sebelumnya kemudian kalah dari Newcastle, tim asuhan Jurgen Klopp yang membuat Man. City tidak berkutik 1-4 di GW 13 bahkan tidak dapat mencetak gol sama sekali.

Chelsea juga sama. The Blues yang sukses mendapatkan clean sheets pada dua pertandingan beruntun ternyata takluk saat menjamu Bournemouth di Stamford Bridge padahal kiper utama Thibaut Courtois sudah kembali ke starting XI. Begitu juga dengan Man. City yang menembakan peluru kosong ke gawang Jack Butland dan malah dibuat tak berdaya oleh Marko Arnautovic.

Rata-rata jumlah 2,9 gol yang terjadi setiap pertandingan dalam GW lalu menurun menjadi 2 gol saja. Selaras dengan enam clean sheets tercatat, para ujung tombak jagoan FPL memang meredup di GW 15. 

Penyerang-penyerang klub papan atas seperti Man. City, Chelsea, Liverpool, Man. United tidak ada satu pun yang berhasil menjaringkan bola ke gawang. Sebaliknya bek-bek diuntungkan bonus poin karena penampilan baik mereka dalam bertahan, atau malah membantu serangan. Berikut mereka yang memperoleh tambahan poin.

Erik Pieters (Stoke), Cedric Soares (Southampton), Paul Dummett (Newcastle), Danny Simpson (Leicester), Miguel Britos (Watford) termasuk ke dalam daftar itu. Hal yang sama didapat duet Chris Smalling dan Matteo Darmian (Man. United) serta Winston Reid (West Ham) yang menutup laga dengan skor kacamata.

Toby Alderweireld (Tottenham) memang kebobolan tapi assistnya membuat eks Atletico Madrid itu berhak atas bonus poin. Performa Scott Dann (Crystal Palace) bahkan lebih baik dengan kontribusi golnya sebelum Romelu Lukaku menyelamatkan muka Everton di Goodison Park.

Trio Bournemouth melengkapi pemain bertahan yang diberikan bonus. Steve Cook dan Adam Smith bekerja keras membantu Artur Boruc menghalau serangan Chelsea dan mendapatkan imbalan kemenangan bagi the Cherries. Penjaga gawang asal Polandia itu bahkan meraup tambahan dua poin lagi setelah melakukan tujuh penyelamatan yang bahkan memaksa Jose Mourinho berpikir ulang soal targetnya finis di zona Liga Champions.

Walau demikian, ada juga pencetak gol yang mungkin dapat masuk pantauan untuk GW 16, seperti Riyad Mahrez yang kembali tajam, duet Troy Deeney dan Odion Ighalo yang sudah 3 GW berturut-turut selalu berperan menciptakan gol bagi Watford, Lukaku yang melesakkan 6 gol dalam 5 GW beruntun.

Atau bila ingin mencari poin pembeda muncul satu nama lagi saat Aaron Ramsey yang sudah kembali bermain penuh 90 menit. Gelandang yang memberikan satu gol dan satu assist pada GW 15 itu baru dimiliki oleh 2,7% manajer!

Wednesday, 2 December 2015

[FPL] Post-Gameweek 14: Melirik Lini Belakang Chelsea


""Tamparan" di hari terakhir Oktober itu menyalakan kembali mesin-mesin bus biru. Di mana kemudian selama November klub asal London itu hanya kalah sekali dari lima laga."


Musim 2014/2015 pasukan Jose Mourinho sangat dominan di Premier League dan punya rasio kebobolan yang begitu apik dengan jumlah kurang dari 1 gol setiap pertandingan. Pada musim ini catatan gemilang itu masuk ke tong sampah.

Bukan hanya pada 5 GW pertama Chelsea harus rela melihat gawang mereka kemasukkan 12 gol, Branislav Ivanovic yang sukses dengan 179 poin di musim sebelumnya benar-benar kehilangan sentuhan, dan harapan untuk assist atau gol pria asal Serbia itu juga menyublim dari benak para manajer FPL.

Kekacauan pertahanan Chelsea membuat manajer-manajer FPL merasa tertipu dan menukar John Terry, Cesar Azpilicueta hingga Gary Cahill. Aleksandar Kolarov, Toby Alderweireld, Chris "Smaldini" Smalling jadi pengganti yang populer. Perlahan pengawal lini belakang Chelsea terlupakan, dari satu GW ke GW lainnya.

Sepanjang Oktober penampilan Diego Costa dan kawan-kawan tak kunjung membaik. Chelsea memainkan empat GW dan hanya menang ketika bertemu dengan Aston Villa yang belakangan kondisinya tidak lebih baik dari bunga Amarilis; terinjak-injak. Dan the Blues harus puas berkutat di papan bawah klasemen bersama tim-tim seperti Sunderland, Norwich, Newcastle.

Lalu Datang November
Di penghujung Oktober permainan Chelsea yang tengah masuk angin kemudian dihantam keras oleh Liverpool bersama Jurgen Klopp yang menyuntikkan semangat baru ke dalam tim Merseyside tersebut. Eden Hazard cs tumbang 1-3 di Stamford Bridge. Sementara Liverpool kembali memerah, Chelsea kian membiru karena dihujani kritik dan keraguan.

Meski demikian, kekalahan tersebut juga membawa perubahan baik bagi Chelsea. "Tamparan" di hari terakhir Oktober itu justru menyalakan kembali mesin-mesin bus biru. Di mana kemudian selama November klub asal London itu hanya kalah sekali dari lima laga.

Chelsea sukses tampil konsisten di Eropa dan Inggris dengan kebobolan dua gol dari lima laga saja dan mencatatkan 2 clean sheet dari tiga pertandingan Premier League. Kenyataannya gue yang menyimpan salah satu bek Chelsea, Kurt Zouma, di bench pun terasa sepet karena 12 poin di 2 GW terakhir terbuang jadi ampas.

Walau Costa, Hazard, Cesc Fabregas belum memperlihatkan serangan berbahaya Mourinho sadar tim asuhannya hanya perlu satu gol lebih baik dari lawannya dan pertahanan yang solid dapat jadi jalan keluar dari musim buruk mereka. Cara bermain melawan Tottenham Hotspur di GW 14 yang berakhir 0-0 dapat menjadi contoh.

Harry Kane yang belakangan namanya mulai dipercaya untuk mengisi lini depan tim-tim FPL karena torehan 46 poin dalam 4 GW sebelumnya malah kandas di White Hart Lane dan hanya berkontribusi 1 poin. Termasuk gue. Asu!

Bukan sekadar lini belakang yang kian terlihat kompaksi, Asmir Begovic juga ikut bersinar saat melawan pasukan Mauricio Pochettino dan membuat tambahan poin FPL dengan 4 penyelamatan yang dilakukannya. Kiper utama Chelsea Thibaut Courtois pun akan kembali bermain dalam waktu dekat setelah absen sejak 12 September.

Tambahan poin dari lini belakang Chelsea kemungkinan besar berlanjut di Desember. Mengecualikan pertemuan kontra Leicester pada GW 16, The Blues berhadapan dengan lawan-lawan seperti Bournemouth, Sunderland, Watford dan Man. United yang irit gol.

Tanpa perlu penjelasan lebih panjang lagi, add to watchlist: bek-bek Chelsea.